Pembayaran dengan sistem QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard) semakin banyak digunakan oleh masyarakat di Indonesia. Seiring dengan meningkatnya penggunaan ponsel pintar dan kemajuan teknologi digital, QRIS memberikan solusi praktis bagi konsumen dan pelaku usaha dalam melakukan transaksi. Dengan memanfaatkan teknologi QR Code, sistem ini memungkinkan pembayaran antar platform aplikasi dompet digital yang berbeda, seperti Gopay, OVO, DANA, dan lainnya, hanya dengan satu kode QR yang sama.
Namun, meski penerimaan terhadap QRIS semakin luas, masih banyak masyarakat yang belum sepenuhnya memahami cara penggunaan dan manfaat sistem pembayaran ini. Data menunjukkan bahwa tingkat ketergantungan terhadap QRIS semakin tinggi, terutama di sektor UMKM, pasar tradisional, dan toko-toko kecil. Di sisi lain, ada tantangan besar terkait pemahaman teknologi yang tidak merata di berbagai lapisan masyarakat.
Berdasarkan pengamatan portal media patih88, banyak konsumen dan pelaku usaha yang belum sepenuhnya paham cara memanfaatkan QRIS dengan maksimal. Beberapa keluhan yang sering muncul antara lain, kesulitan dalam memahami langkah-langkah pembayaran atau adanya keraguan terkait keamanan transaksi. Hal ini menunjukkan bahwa masih perlu adanya edukasi yang lebih intensif, khususnya di daerah-daerah yang relatif lebih tertinggal dalam hal adopsi teknologi.
Sosialisasi mengenai QRIS harus dilakukan secara berkelanjutan. Pemerintah dan lembaga terkait perlu bekerja sama untuk memperkenalkan sistem ini dengan cara yang lebih mudah dipahami, terutama bagi masyarakat yang mungkin tidak terbiasa dengan teknologi digital. Pelatihan dan bimbingan untuk pelaku usaha, khususnya UMKM, juga penting agar mereka tidak hanya menggunakan QRIS sebagai alat transaksi, tetapi juga memahami berbagai fitur lainnya, seperti laporan keuangan dan integrasi dengan sistem usaha mereka.
Baca Juga : Apa Itu Kopi Robusta? Jenis Kopi yang Kuat dan Beraroma
Di samping itu, penting juga untuk menjamin keamanan transaksi. Sosialisasi mengenai aspek keamanan QRIS harus diperkuat, mengingat banyaknya kekhawatiran mengenai potensi penipuan atau pembobolan data. Masyarakat perlu diyakinkan bahwa QRIS merupakan sistem yang aman, asalkan digunakan dengan cara yang benar.
Dengan sosialisasi yang lebih gencar dan pemahaman yang lebih baik tentang QRIS, diharapkan sistem pembayaran ini dapat digunakan secara optimal dan memberikan manfaat yang besar bagi perekonomian Indonesia, khususnya dalam mendukung kemajuan digitalisasi UMKM di seluruh wilayah Tanah Air.